Politikus Duniawi

Politikus Duniawi.
———————-

Jangan kau percaya politikus duniawi
Untuk membela nasib walangmu.

Setiap simpati dan keprihatian yang dia tunjukkan
Bukan sejati dari nuraninya sendiri.

Keluh kesahmu hanya kan dia jadikan joran
Untuk mengail simpati dan sokongan
Agar dapat dijadikan gizi santapan
Memperkuat jangkauan misi yang disembunyikan.

Dia kan memujuk rayumu
Terjun ke parit-parit perjuangan palsu
Lalu jadilah kau soldadu-soldadu dungu
Bergelimpangan mati dan kaku
Dalam peperangan yang bukan untukmu.

Apabila peperangan telah dia menangkan
Dan kekuasaan sudah di tangan dia genggam.

Bagaikan lalat dan langau yang menghurung bangkai-bangkaimu di medan peperangan itu
Tokey-tokey gempal bersaku tebal dari dalam dan luar negeri
Datang meminta pulangan dari dana yang telah mereka salurkan.

Setelah itu,
Kulit-kulitmu disayat-sayat
Dagingmu dimamah dan ditelan
Tinggallah tulang-tulangmu berselarakan
Menunggu untuk menjadi debu berterbangan
Ditiup angin dan dilupakan zaman.

———————

Fikrul Mustanir
6 Julai 2019
Kuala Trengganu

OBAMA TIBA, BENCANA MENERPA

image

OBAMA TIBA, BENCANA MENERPA

Petang tadi, di Subang, bandara tentera
Telah mendarat pesawat durjana
Sarat muatan berisi bencana
“Air Force One” namanya.

Setelah berdesit roda
Mencecah bintumin landasan rata
Berdiri segak melambai di tangga
Obama, senyumnya ramah dan mesra
Hatinya berbisik, “I come I see I conquer.”

Walau telinga tak menangkap kata hatinya berbicara
Tapi mata yang jeli dapat melihat jua
Kesumat di sebalik manisnya muka
Tangan berdarah nak disorok ke mana?

Sedang abu Ching Peng pun enggan diterima
Mengapa pula tubuh musuh yang masih bernyawa
Disambut dengan mesra seribu mulia?

Apakah berbeza ideologi antara mereka
Pabila keduanya sama dari sumbernya
Akal manusia yang terbatas segala
Sempurna hanya dalam mendorong manusia ke neraka?

Fikrul Mustanir

26 April 2014

Syam: Salju Merah

image

Syam: Salju Merah.

Mentari bersembunyi di balik kabut
Hilang jingganya di bayu memuput
Ribuan nyawa diancam maut
Dicincang dingin di dalam ribut.

Bukan salju dingin yang menghiris hati
Kealpaan saudara membungkam simpati
Terkudung tangan untuk memberi
Saudara terkapar dibiarkan mati. More

Musim Bunga Timur Tengah

Mohamed_Bouazizi

Musim Bunga Timur Tengah
(Pada Ulang Tahunnya yang KeTiga)

Telah 3 pusingan mentari dikitari bumi
Sejak mula kuntuman bunga itu bersemi
Semaian tangan wira muda Mohamed Bouazizi.
Semerbak harumnya hingga ke mari.

Bergegar singgahsana penguasa tirani
Terungkailah rantai di keberanian tergari
Setelah tersungkur Zainal Abidin bin Ali
Husni, Gadhafi, dan Ali Abdullah pula mejejaki
Kini Bashar sedang menanti hari.

Kembang itu tadinya kecil saja kelopaknya berseri
Bertukar menjadi bunga gergasi
Menjalar ke setiap istana berpagar duri
Untuk menelan satu persatu manusia Iblis
Sebagai habuan bakti mereka kepada imperialis.

Bouazizi,
Keberanian yang kau gengam
Pengorbanan yang kau hamparkan
Kan menjadi dedaun emas di pohonan zaman
Ditatap puluhan generasi mendatang
Dalam seribu kekaguman.

FM
Disember 2013

Di Halaman RumahMu

1450987_577615565644064_663317151_n

Semakin dekat perpisahan
Kesayuan makin tak tertahan.

Dalam diam aku mengenang
Bila lagi kan ku terima undangan
Bersimpuh di lantai rumahMu
Dalam teguh utuh RahmatMu
Mengemis dalam seribu rindu
Dengan seribu kata sendu.

KemaafanMu, tak ku pinta selain itu
KeredhaanMu, ku dambakan melebihi nyawaku
Ku tahu Redha dan Maaf Mu itu
Luas langit dan lautan bukan bandingan
Jika Kau berikan, tak sedikit kan berkurangan.

Oh Tuhan,
Di halaman RumahMu aku datang
Dengan dosa bergelumang
Dengan satu pengharapan
Setelah ini, semoga diriku bagai bayi yg dilahirkan.

FM
Mekah Al Mukaramah.
Awal Muharam 1435

Goutha: Nisan Kemanusiaan.

Imej
Goutha: Nisan Kemanusiaan.

Payah dia menghela nafas
Basah tubuh peluh berlengas
Di pangkuan bapa berwajah cemas
Memanggil namanya dengan suara yang keras.

Si anak longlai tidak bermaya
Turun naik dadanya kian menyiksa
Bapa tak henti mengusap dada
Yang telah dipenuhi udara bertuba. More

Renovasi Ramadan

imageRenovasi Ramadan
Di balik hari-hari suram kami
tak jemu kau ziarahi
saban tahun kebelakangan ini
kau hanya bertamu di serambi
bukan di ruang tamu rumah kami.
Kala ini,
Rumah kami belum sempurna lagi
walau sudah punya fondasi
tapi tiang serinya belum berdiri
dindingnya masih tak menampan duri
atap siangnya masih mendidih panas mentari
dan bumbung malamnya masih membeku dingin dinihari
More

Melantik Tuhan.

Melantik Tuhan

Telah berakhir pesta pora
Lima tahun sekali temasya
Gempita suara calun-calun tuhan
Berlaga di minda hamba-hamba tebusan.
 
Tidak hanya pidato suara
Poster ditabur merata
Kain rentang jadi layar bicara
Bendera menjulang semangat membara.
 
Manifesto adalah kitab suci
Tersergam indah aku janji
Terhias lakaran dikata surga;
Minyak turun harga, kebebasan untuk semua
Keadilan kan terpelihara, dan rakyat diutama
Itulah habuan syahadah rakyat jelata. More

Rindu Yang Merekah.

Rindu Yang Merekah.

Di jenang jendela waktu
Berdiri aku di depan dedaunnya
Inginku tolak agar terbuka
Supaya terlepas pandangan di antara sela.
Walau angin kesibukan menutup rapat
Namun gelora kalbuku dikocak rindu membara
Melambung tanganku ke dedaun jendela
Menolak kuat agar terbuka.
Untukku lontarkan pandanganku
Berlari mengejar kilas wajahmu
Atau ada bayu menerpa laju
Menyampaikan khabar dirimu.
Aduhai, teman seperjuanganku.
FM
14 April 2013

Aside

2012 in review

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2012 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

600 people reached the top of Mt. Everest in 2012. This blog got about 11,000 views in 2012. If every person who reached the top of Mt. Everest viewed this blog, it would have taken 18 years to get that many views.

Click here to see the complete report.

Previous Older Entries